Hari ini di kantor saya lagi beres - beres lemari, tanpa sengaja saya menemukan buku yang berjudul "Negeri - Negeri yang Musnah", Harun Yahya Tahun 2001. Awalnya saya tertarik hanya pada gambarnya saja, namun setelah saya baca, ternyata buku ini menceritakan sesuatu yang menyeramkan untuk dijadikan suatu peringatan khususnya buat saya dan umumnya mungkin buat kita semua.
Sedikit saya ceritakan apa yang saya baca tadi, ini mengenai kota - kota yang musnah dalam sekejap karena kaum yang mendiami kota tersebut sudah melampaui batas. Salah satu kota yang musnah adalah kota Pompei.
Kota Pompei terletak di wilayah Eropa, yang menurut sejarah kota ini hancur dan musnah akibat letusan gunung Vesuvius di Itali. Namun jika ditelaah lebih dalam pemusnahan kota Pompei oleh yang Maha Kuat bukanlah tanpa alasan. Catatan historis yang diutarakan buku ini, kota ini dikenal kota sarangnya foya - foya dan prilaku yang menyimpang. Kota ini terkenal dengan pelacuran, dan ditambah lagi kota ini memegang suatu keyakinan kepercayaan Mithra, bahwa organ seksual dan hubungan sex tidak harus disembunyikan, namun dipertontonkan secara terang - terangan.
Membaca cerita ini, kita membayangkan pada saat itu kaum yang mendiami Pompei tidak ada yang menggunakan pakaian, dan dimana - mana banyak yang melakukan hubungan sex tanpa malu - malu. Akibat dari penyimpangan itu, Allah menurunkan ajab berupa gunung meletus yang sampai menyapu bersih seluruh kota dari peta dengan sekejap.
Hasil dari penggalian arkeologi, ditemukan sesuatu pembuktian atas penyimpangan di kota pompei, dimana fosil yang ditemukan tidak rusak dan semuanya dalam kondisi tidak berbusana, dan dalam keadaan berhubungan intim baik itu normal dan tidak normal. Dan yang sangat mengenaskan adalah ditemukan fosil anak kecil yang sedang melakukan suatu penyimpangan seksual. Bahkan dengan seizin Allah agar dapat digunakan sebagai peringatan untuk umat selanjutnya fosil yang ditemuka tersebut tidak rusak, ekspresi wajah dari setiap orang sangat jelas, sebagian besar ber ekspresi kebingungan.
Dari kondisi fosil ditemukan, para ahli mengambil kesimpulan bahawa bencana tersebut datang dalam waktu sekejap, dan mungkin karena orang - orang disana pada sibuk berhubungan seksual, sampai - sampai tidak menyadari akan datangnya bencana.
Di dalam Al Quran Surat Yasin ayat 29 mengatakan "Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja, maka tiba - tiba mereka semuanya mati" Keajdian pada kota pompei merupakan pembuktian dari ayat tersebut.
Kota pompei musnah hanya dengan sekejap, ini terbukti dari temuan fosil yang dalam posisi dalam kegiatan sehari - hari. Fosil tersebut menyimpulkan bahwa warga pompei tidak melakukan perlindungan dengan cara melarikan diri dari hempasan lava gunug Vesuvius yang meletes. Ini berarti kita dapat membayangkan begitu hebatnya letusan gunung Vesuvius tersebut sampai - sampai warga kota pompei tidak menyadarinya.
Namun yang sangat terasa pada kisah ini adalah begitu cepatnya Allah memusnahkan suatu kaum jika memang Allah menginginkan. Coba kita lihat surat Al Qamar ayat 31 "Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput - rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.
Semoga semua ini bisa dijadikan suatu peringatan. Amin
Sedikit saya ceritakan apa yang saya baca tadi, ini mengenai kota - kota yang musnah dalam sekejap karena kaum yang mendiami kota tersebut sudah melampaui batas. Salah satu kota yang musnah adalah kota Pompei.
Kota Pompei terletak di wilayah Eropa, yang menurut sejarah kota ini hancur dan musnah akibat letusan gunung Vesuvius di Itali. Namun jika ditelaah lebih dalam pemusnahan kota Pompei oleh yang Maha Kuat bukanlah tanpa alasan. Catatan historis yang diutarakan buku ini, kota ini dikenal kota sarangnya foya - foya dan prilaku yang menyimpang. Kota ini terkenal dengan pelacuran, dan ditambah lagi kota ini memegang suatu keyakinan kepercayaan Mithra, bahwa organ seksual dan hubungan sex tidak harus disembunyikan, namun dipertontonkan secara terang - terangan.
Membaca cerita ini, kita membayangkan pada saat itu kaum yang mendiami Pompei tidak ada yang menggunakan pakaian, dan dimana - mana banyak yang melakukan hubungan sex tanpa malu - malu. Akibat dari penyimpangan itu, Allah menurunkan ajab berupa gunung meletus yang sampai menyapu bersih seluruh kota dari peta dengan sekejap.
Hasil dari penggalian arkeologi, ditemukan sesuatu pembuktian atas penyimpangan di kota pompei, dimana fosil yang ditemukan tidak rusak dan semuanya dalam kondisi tidak berbusana, dan dalam keadaan berhubungan intim baik itu normal dan tidak normal. Dan yang sangat mengenaskan adalah ditemukan fosil anak kecil yang sedang melakukan suatu penyimpangan seksual. Bahkan dengan seizin Allah agar dapat digunakan sebagai peringatan untuk umat selanjutnya fosil yang ditemuka tersebut tidak rusak, ekspresi wajah dari setiap orang sangat jelas, sebagian besar ber ekspresi kebingungan.
Dari kondisi fosil ditemukan, para ahli mengambil kesimpulan bahawa bencana tersebut datang dalam waktu sekejap, dan mungkin karena orang - orang disana pada sibuk berhubungan seksual, sampai - sampai tidak menyadari akan datangnya bencana.
Di dalam Al Quran Surat Yasin ayat 29 mengatakan "Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja, maka tiba - tiba mereka semuanya mati" Keajdian pada kota pompei merupakan pembuktian dari ayat tersebut.
Kota pompei musnah hanya dengan sekejap, ini terbukti dari temuan fosil yang dalam posisi dalam kegiatan sehari - hari. Fosil tersebut menyimpulkan bahwa warga pompei tidak melakukan perlindungan dengan cara melarikan diri dari hempasan lava gunug Vesuvius yang meletes. Ini berarti kita dapat membayangkan begitu hebatnya letusan gunung Vesuvius tersebut sampai - sampai warga kota pompei tidak menyadarinya.
Namun yang sangat terasa pada kisah ini adalah begitu cepatnya Allah memusnahkan suatu kaum jika memang Allah menginginkan. Coba kita lihat surat Al Qamar ayat 31 "Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput - rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.
Semoga semua ini bisa dijadikan suatu peringatan. Amin